Kuinjakan kembali kakiku di butir butir pasir dan mulai menyusuri bibir pantai.
Saat ini aku menyadari begitu rindunya aku dengan panorama alam ini,
bisa kucium bau khas pantai,bisa kudengar desau ombak yang saling
beradu,bisa kurasakan hembus angin pantai sore menerpa wajahku dan
pasir yang menggelitiki kakiku.
Pantai ini memang bukan pantai yang paling terkenal tapi ini adalah
favoritku,hanya ada sedikit yang mengetahui keberadaannya salah satunya
aku dan kamu. Ini juga bukan pantai yang paling indah,tapi yang
ditawarkannya adalah suasana keheningan dan ketenangan yang
menghanyutkan semuanya.Dan satu lagi yang ditawarkannya,memori tentang kamu dan lukisan lebayung.
Waktu terus berlalu dan aku sampai pada tempat favoritku,tempat
favorit kita. Sampailah pada waktu yang aku tunggu, saat matahari mulai
tenggelam dan menjemput malam menciptakan guratan guratan warna indah
dilangit campuran antara warna jingga kemerahan,ungu,biru. Sudah sering
aku melihat matahari kembali ke peraduannya namun aku tak henti
mengaguminya, seperti para penikmat seni yang mengagumi lukisan lukisan
karya seorang maestro terkenal.
Masih aku ingat paduan suasana sempurna yang pernah aku rasakan, cukup hanya ada aku,kamu,pantai, dan lembayung.
Semua suasana ini membuatku terhanyut, semuanya terasa sempurna tapi
tetap aku merasakan ada yang hilang dan aku tau pasti apa yang hilang.
Yang hilang adalah kamu. Ya aku kehilangan kamu.
Kamu yang pertama mengajakku kemari,memperkenalkanku dengan kenikmatan mengagumi lembayung ini..
Tahukah kamu? Aku selama ini mencari pantaiku, tempat berlabuh yang
kukira adalah kamu. Tapi ternyata kamu kini sudah menemukan
pantaimu,dan pantaimu bukanlah aku.
Aku sadar aku tidak bisa kembali kesini bersamamu karena kelak kamu akan kembali kesini bersamanya.
Aku menceritakan semua rasa sakitku pada pantai ini,pada lembayung.
Mereka semua pendengar yang baik,mereka seakan bisa merasakan rasa
sakitku kehilanganmu,kehilangan pantaiku.
Kata orang kalau kita melihat orang yang kita sayangi bahagia dengan
orang lain kita juga akan ikut bahagia. Aku memang bahagia akhirnya
kamu menemukan pantaimu,meski bukan aku. Tapi mengapa air mata ini tak
kunjung berhenti? Dan mengapa dada ini begitu sakit?
Langit mulai menggelap, kemegahan sang matahari telah digantikan oleh
sang rembulan yang tandanya aku harus meninggalkan lembayung dan pantai
ini
Lembayung,aku harap kau tetap menciptakan guratan warna indah jika
dia kembali bersamanya agar mereka juga bisa mengagumimu,agar mereka
bahagia.
Untukmu,pantaiku..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar