Kamu percaya reinkarnasi?
Aku,tidak.
Tidak akan,sayang. Sekalipun aku percaya akan ada reinkarnasi kita akan tetap seperti ini,tidak akan bersatu. Kita akan tetap berbeda. Mungkin nanti kita hanya 2 orang asing yang saling berpapasan di jalan lalu berlalu begitu saja tanpa mengenal satu sama lain.
Tidak akan,sayang. Sekalipun aku mampu untuk menyakitimu tapi menggoresmu pun aku tak sanggup. Menyakitimu itu lebih menyakitkan dibanding aku menyakiti diriku sendiri. Jadi,biarlah sayang. Aku yang menanggung ini.
Kalau rasa sayang bisa diwakili oleh bunga yang tumbuh di hati, maka hatiku sudah dipenuhi oleh hamparan bunga yang keluar membanjiri bumi, tapi kenapa sayang? Bukan harum bunga yang aku cium,melainkan duri dari tangkai yang terus menusuk,mengeluarkan aroma darah segar yang mengalir dari mimpi. Mimpiku, mimpimu, mimpi kita.
Katamu kita berbeda. Tapi bukankah Tuhan satu?
Untuk apa ada perbedaan jika tidak bisa disatukan?
Kata orang perbedaan itu indah.
Bagaimana indah jika perbedaan itu tidak bisa disatukan?
Hanya akan ada sakit yang berbekas dari perbedaan itu. Perbedaan kita.
Sayang,jika Tuhan memang menghendaki adanya reinkarnasi aku akan menggadaikan sisa masa reinkarnasiku agar menjadi sama denganmu. Agar kita dapat bersatu,agar kita tak lagi berbeda. Agar bunga yang tumbuh ini mekar dan menebar harum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar