Tanggal

Mungkin bagi sebagian besar orang, tanggal hanyalah sebuah penanda hari. Tapi tidak denganku.
Tanggal lebih dari pengingat hari,tanggal juga sebuah penanda aku melewati satu hari lagi tanpa kamu.
Kututup mataku rapat-rapat dan bayangmu masih ada disana tersenyum padaku.
Hari ini kulewati tanpa ada arti,karena aku masih belum bisa melupakanmu.

Waktu adalah musuh manusia. Katanya.
Aku setuju.
Well, mari kita lihat. Memang siapa saja yang bisa berteman dengan waktu?
Ia merenggut segala yang kita punya.


Wajah segar kita direnggut digantikan keriput. Tubuh bugar kita direnggut dan dijadikannya renta tak berdaya.
Orang yang kita sayangi direnggut dan digantikan kenangan.
Kenangan yang bisa dilupakan jika kita bisa berdamai dengannya. Dengan Waktu.
Sungguh licik memang.
Membuat satu dinding besar dan membaginya kedalam 3.
Masa lalu,Masa Kini,dan Masa Depan. Padahal apa bedanya? 
Ia bisa menjadi pertanyaan,sekaligus jawabannya. Ia memberikan harapan tetapi tak sedikit yang kecewa mendapatkan jawabannya.
Jadi mungkin selamanya aku tidak akan pernah bisa berdamai dengannya,aku hanya bisa berdamai asalkan bisa mengembalikan dia.
Bukan hanya sekedar rekaman memori di kepala seperti kaset rusak yang terus mengulang-ulang kejadian itu.
Aku inginkan nyata,bisa menyentuhnya,melihat senyumnya. Aku ingin dia kembali.
Aku menghembuskan napas perlahan lalu menyilang tanggal di kalenderku.
Hari ini masih sama.
Dan aku masih menunggu waktu mengembalikanmu.