Pages

  • Twitter
  • Facebook
  • Google+

Jumat, 21 November 2014

Bulan Melankolia

Tidak ada komentar:
 

Selamat datang di awal bulan melankolia.
Dimana hari-hari langit digelayuti awan mendung dengan manja.
Dimana tetes hujan jatuh di berbagai waktu.
Dimana barisan lagu khusus penyambut bulan melankolia kembali mampir di gendang telinga.
Dan dimana laci memori yang penuh sesak itu terbuka dengan sendirinya.

Hari ini seharusnya matahari ada tepat diatas kepalaku, tapi hari ini dia bersembunyi digantikan oleh awan gelap yang sudah menyelimuti langit dari setengah jam yang lalu.
Aku memacu motorku lebih kencang lagi tapi aku terlambat, rintik hujan mulai jatuh. Kecil tapi deras.
Aku akhirnya menyerah dan berteduh dibawah jembatan layang bersamaan dengan pengendara lainnya.
Lalu aku melihat rintik yang jatuh ke tanah lalu berpikir tentang hujan dan Kamu.
Hujan. Aku suka hujan. Tapi aku tidak suka kehujanan. Biar aku menikmati hujan dari teras rumah, sesekali menyentuh tapi tidak kebasahan.
Aku suka kamu seperti aku suka hujan. Dekat tapi jauh. Biar aku suka kamu dari kejauhan, seperti aku suka hujan.
Lalu karena hujan turun lalu aku jadi ingat kamu. Karena kamu seperti hujan, membawa kenangan, kusukai namu tidak untuk aku dekati. Biar hanya untuk aku kagumi.
Seperti Hujan.
Seperti Hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
© 2012. Design by Main-Blogger - Blogger Template and Blogging Stuff