Ini aku lagi,datang dengan sayatan yang belum lama kering.
Ah,sudah berapa lama kita berdiam-diaman seperti ini? Cukup lama ya sepertinya.
Ini aku,berbaring,menerawang beberapa hari kemarin ketika akhirnya peristiwa yang aku hindar-hindarkan terjadi lagi dan menghampiriku. Dengan segala keadaan yang dibuat seperti kesengajaan memberiku satu kesempatan untuk mengecapnya sekali lagi. Aku bisa memilih dan memang harus memilih.
Ketika kesempatan itu datang,tiba-tiba muncul sekelebat berbagai macam kemungkinan yang terjadi ketika semua usai kembali. 2 sisi dari diriku sama-sama berontak dan tidak ada yang mengalah. Sisi rasionalku mengatakan bahwa aku tidak harus mengambil kesempatan itu karena bisa-bisa pertahananku seketika melemah. Sisi egoku juga yang keukeuh dengan meneriakan berbagai luapan kerinduan dalam hati akan satu kesempatan itu. Dan ternyata sisi egoku mengalahkan sisi rasionalku sendiri,lagi lagi perasaan yang lebih menang. Aku mengambil kesempatan itu.
Cerita ini memang sudah menjadi rahasia umum,tapi mungkin mereka menarik asumsi sendiri dari sudut pandang mereka. Mungkin ini salahku,berkoar-koar di dunia linimasa yang akhirnya mereka semua tahu. Maaf..
Aku seperti itu karena ya.. aku tidak tahu lagi bagaimana cara melampiaskan semuanya. Tapi sekarang aku sudah mulai menguranginya dan tempatku mengadu sekarang ini ya ini.. menuliskan semuanya disini. Aku tahu kamu sudah membaca sebagian tulisanku tentangmu,jujur aku malu. Kamu pasti menganggapku lebay dan terlalu ber-otak novel roman picisan kan? Tapi ya sudah,kamu yang mencari tahu sendiri dan bukan aku yang memberi tahumu.
Tapi ini tidak sepenuhnya salahku bukan?
Mereka berpikir seperti saat ini bukan karena aku yang selalu bercerita langsung. Mereka punya mata. Mereka punya sudut pandang dan dari sudut pandang mereka menarik sebuah asumsi yang berbeda-beda. Ada yang menilai positif dan ada yang negatif.
Sudut pandang setiap orang itu berbeda beda,tergantung bagaimana mereka melihat 'sisi'-nya. Bahkan sekarang pun,meski ceritanya sama tapi sudut pandang aku dan kamu itu sangat berbeda. Dan tentunya asumsi kita pun berbeda kecuali kita saling beradu asumsi dan sepakat untuk menyamakannya. Tapi untuk semua itu aku masih takut untuk melakukannya dan aku malu untuk mengutarakan asumsiku. Dan kalau ingin menyamakan asumsi dengan mereka aku pun harus bersepakat menyamakan sudut pandang, sama seperti kita menonton acara gossip pagi-siang-sore hari dengan berbagai cerita yang itu itu saja tapi dalam berbagai versi. Tapi lagi lagi aku tidak mau menyamakan sudut pandangku dengan mereka, aku tidak mau memaksakan. Biarlah mereka punya sudut pandang dan menarik asumsi sesuka hati mereka toh mereka pun punya hak. Hanya dari cerita ini aku berusaha menyamakan asumsiku denganmu lewat mereka. Aku tidak akan mengubah total asumsiku yang awal aku hanya berusaha memahami asumsimu. Dan semoga bukan aku saja yang berusaha mengerti,tapi kamu pun begitu. Tenang,aku tidak memaksamu.
Dari semua ini aku harap bisa mengartikan dari berbagai sudut pandang dan asumsi yang muncul.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar