Aku sedang duduk di sebuah kendaraan umum yang aku dan orang orang biasa naiki kemanapun tujuannya. Aku menatap keluar,ke jalan raya dengan kendaraan berseliweran sana sini,orang orang mencari nafkah dengan cara bermacam-entah mengamen,berjualan,sampai mengemis-,baligo di sana sini,dan teriakan klakson yang tidak sabar.
Hari itu cukup panas,aku menatap sekelilingku. Ternyata kendaraan ini cukup dipadati orang orang,aku duduk tepat di depan pintu masuk angkutan itu. Melihat orang silih berganti,melihat kembali sekeliling. Aku memperhatikan mereka.
Apa mereka punya masalah? Jelas.
Apa masalah mereka semua pelik? Tidak tahu.
Apa mereka bisa menghadapinya? Juga tidak tahu.
Terlihat ibu ibu yang tengah menggendong anaknya,bapak bapak yang tertidur,remaja yang tangan kanannya sibuk mengotak atik gadget sejuta umat sementara tangan kirinya mengipas ngipas mukanya yang terlihat kepanasan. Ada anak kecil yang menatap keluar dengan takjub melihat kendaraan sebuah truk besar. Sementara sang sopir terlihat kesal karena kemacetan ini dan terus bergumam terkadang sampai mengumpat ngumpat karena lampu merah kembali menyala.
Ah aku belum memberitahu tujuanku ya? Tidak ada.
Hahaha entahlah aku hanya ingin sendiri tapi aku tak tahu akan kemana.
Jalan ini,hmm aku melihat sekilas dan aku melihat bayangan kita melewati jalan ini.
Sudah ku putuskan aku akan bernostalgia saja,melewati jalan yg pernah terlewati,tempat makan yang pernah kita datangi bukan hanya kita berdua hahaha ya yg bersama yg lainnya.
Tepat setahun.
Tahun lalu di bulan ini,di tempat ini,di jalan ini untuk pertama kalinya aku mengaku pada diriku sendiri aku menyukaimu.
Ah kamu juga sudah tahu kan,mungkin kamu juga akan membaca ini entah kapan tapi aku tidak peduli.
Ini terakhir kalinya. Aku berjanji.
Aku akan melepaskan.
Bukan melepaskanmu,karena kamu tidak pernah kumiliki tapi melepaskan perasaan ini.
Kamu kini sudah menemukan bahagiamu,bahagiamu yg dulu mungkin hilang kini telah kembali.
Kamu lengkap.
Aku tahu kamu selalu menyukainya,mungkin aku yang bodoh.
Mungkin aku orang yang paling tidak tahu malu sedunia.
Mungkin aku orang yang paling naif sedunia.
Mungkin aku orang yang paling GR sedunia ah entahlah.
Mungkin aku orang yang paling lancang sedunia.
Ketika aku tahu kamu akan lengkap,rasanya sesak tapi aku tidak menangis. Hanya sesak. Sesaat.
Mungkin sekarang sudah waktunya.
Akan aku hapus semuanya. Entah sms dari kali pertama kita bertukar nomer,chat history,capture-an,pengakuanmu yang salah aku artikan,foto kita,kertas chat kita,dan memory yang sudah aku simpan selama setahun ini.
Setahun sudah cukup untukku untuk menerima bahwa kamu memang selamanya tidak pernah untukku.
Akan aku temukan bahagiaku sendiri. Nanti. Tidak sekarang. Jika sudah saatnya.
Banyak kata yang sudah aku susun dan selalu terhambat di bibirku. Terkunci.
Mungkin disini aku bisa mengatakannya.
Maaf untuk menjadi pengecut.
Maaf untuk kelancanganku sering mencuri rindu
Maaf untuk rasa hilang yang tak pernah memiliki.
Maaf jikalau merasa terganggu dengan perasaan yg terlanjur hadir.
Terimakasih untuk tetap menganggapku teman
Terimakasih unuk semua memory yang untukmu tidak pernah jadi memory.
Terimakasih.
Dan selamat tinggal,sampai bertemu lagi di suatu hari ketika semua ini tidak lagi mengundang sesak.
Ketika semua ini terlupa.
Ketika kita bertemu bahagia kita masing masing.
Salam menggelinding,
Bolo
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar